Piala AFF 2004 menjadi salah satu pertunjukan terbaik timnas Indonesia sepanjang sejarah -- meski berakhir dengan antiklimaks.
Berlaga di Grup A yang digelar di Ho Chi Minh City dan Hanoi,
Vietnam, Indonesia berhasil menjadi tim terbaik dengan merengkuh rekor
tiga kemenangan, satu kali imbang, dan rekor mencetak 17 gol tanpa
kebobolan. Salah satu pertandingan paling dikenang di fase grup ini
adalah kemenangan Indonesia atas tuan rumah di Stadion My Dinh, Hanoi.
Pertemuan itu terjadi 11 Desember. Kedua tim sama-sama telah melalui
dua pertandingan di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City. Indonesia,
yang ditangani Peter Withe, membuka turnamen dengan kemenangan telak 6-0
atas Laos, sedangkan Vietnam bermain 1-1 melawan Singapura. Pada
pertandingan kedua, Vietnam mengalahkan Laos 9-1 dan Indonesia ganti
ditahan imbang Singapura tanpa gol.
Hanya berselang dua hari setelah pertandingan kedua itu, Vietnam
saling berhadapan dengan Indonesia. Didukung puluhan ribu pendukung tuan
rumah, Vietnam difavoritkan. Tanpa diduga, Indonesia berhasil memetik
kemenangan tiga gol tanpa balas.
Seluruh gol Indonesia tercipta di babak pertama. Mauli Lessy membuka
skor pada menit ke-18 melalui gol sundulan kepala. Belum hilang rasa
terkejut pemain Vietnam, Boaz Solossa melepas tendangan keras kaki kanan
dari luar kotak penalti yang menembus gawang tuan rumah. Menit 45,
Ilham Jaya Kesuma melengkapi dominasi Indonesia lagi-lagi lewat
tendangan jarak jauh.
Kemenangan telak di Hanoi saat itu menjadi salah satu catatan
keunggulan Indonesia atas Vietnam sepanjang sejarah pertemuan di Piala
AFF. Hingga leg pertama semi-final AFF Suzuki Cup 2016, Sabtu (3/12)
lalu, Indonesia hanya kalah satu kali dalam delapan laga. Tiga
pertandingan berhasil dimenangkan dan empat sisanya berakhir sama kuat.
Indonesia kemudian lolos hingga final Piala AFF 2004, tetapi harus mengakui keunggulan Singapura
EmoticonEmoticon